This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 19 Mei 2010

Mengenal Islam Lebih Dekat


Problematika umat saat ini
Akhir-akhir ini sangat sering kita dapati yang namanya permasalahan dalam kehidupan, baik dari sisi Aqidah, akhlak, maupun dalam aspek-aspek kehidupan itu sendiri. Misalkan saja, dalam hal Aqidah dan Akhlak, sangat di sayangkan begitu banyak umat muslim yang mengatakan dirinya islam, namun sangat jauh dari nilai-nilai keislaman itu sendiri, kemudian pengkotak-kotakan mengenai islam itu sendiri yang dikatakan hanya dari sisi ibadah, akhlak dan lain sebagainya bukan islam yang secara kaffah (menyeluruh) mengatur seluruh aspek kehidupan baik dari sisi aqidah, akhlak maupun hukum syara (sumber hukum) nya, masalah HIV/AIDS yang belum ada solusi nyata untuk menyembuhkannya. Kemudian juga, banyaknya terdapat bencana alam di mana-mana, yang sebenarnya itu harus jadi intropeksi bagi seluruh manusia saat ini, tingkat kriminal yang semakin meningkat, dan yang lebih parahnya, keberadaan dari pada hukum itu sendiri sangat dipertanyakan untuk menangani berbagai macam kasus yang sedang di hadapi, khususnya di Indonesia saat ini.

Bagaimakah islam itu??
Mencermati semua permasalahan di atas, seharusnya kita kembalikan kepada yang namanya hakikat penciptaan manusia. Yaitu, darimana manusia itu diciptakan, untuk apa manusia itu diciptakan, dan akan kemana manusia itu nantinya setelah kehidupan? 3 pertanyaan mendasar ini, ketika kita mampu menjawabnya, maka kita pun akan dapat menjawab semua permasalahan di atas.
Mengapa dikatakan demikian? Karena sebenarnya islam itu sendiri, ketika setiap individunya mampu mempelajari daripada hakikat penciptaannya, maka, akalnya akan senantiasa memikirkan proses dari pada penciptaan, kehidupan, dan hal-hal lain yang mampu diindera dengan akalnya. Kemudian juga, dalam aktivitasnya (tidak hanya dalam hal akidah dan akhlak, namun seluruh aspek kehidupan), tidak akan pernah ada yang namanya pemisahan antara aktivitas itu sendiri dengan tujuan hidupnya di dunia ini, yang semata-mata sebagai ibadah pada-Nya. Sehingga, manusia senantiasa merasa dikontrol dalam melaksanakan seluruh aktivitas kehidupannya, dari bangun tidur hingga tidur kembali.
Kemudian juga, seperti yang kita ketahui, bahwasanya islam adalah agama yang mengatur hubungannya dengan Allah (Aqidah dan Ibadah), dirinya sendiri (Akhlak, makanan/minuman dan pakaian), dan sesama manusia (mu’amalat dan uqubat). Sehingga pemahaman terhadap yang namanya islam itu hendaknya menyeluruh, bukan sebagian.
Dan semua itu juga tidak terlepas dari pada 3 pilar yang pendukung, yaitu individu itu sendiri, masyarakat, dan negara. Mengapa demikian?? Karena ketika hanya individu saja yang diharapkan untuk melakukan yang namanya perbaikan (keimanan dan ketakwaan kepada-Nya), tanpa adanya kontrol dari masyarakat, sangat sulit juga. Karena kecenderungan manusia yang sering khilaf dan melakukan kesalahan, sehingga perlu yang namanya kontrol dari yang lain, yaitu masyarakat. Kemudian juga, individu dan masyarakat, tidak akan dapat senantiasa menjaga semua perbaikan itu, apabila tidak ada hukum-hukum yang mendukung dari negara sebagai legitimasi, dan sebaik-baik hukum adalah yang bersumber dari Sang Pencipta (Al Qur’an dan As Sunnah).

Jadi, Gimana nih Solusinya???
Ketika yang kita hadapi sekarang adalah pemisahan dari pada agama dari kehidupan, maka sudah dapat dipastikan seluruh elemen di atas tadi sangat minim bahkan kecil sekali untuk diterapkan. Sehingga, solusi yang pastinya seluruh umat mengetahuinya, adalah kembali kepada Syariah. Karena sejarah pun telah mencatat, bagaimana keadaan seluruh umat ketika syariah itu diterapkan. Tidak hanya umat muslim yang merasakan kesejahteraan, namun seluruh umat pun merasakannya, dan mereka dapat hidup berdampingan dengan penuh tentram, aman dan damai. Karena Islam adalah Rahmatan lil ’alamin.
Wallahu ’alam bi ash shawab
Jazakumullahu khairan katsira

Popular Posts

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites